Selasa, 15 Desember 2009

SISTEM SARAF OTONOM
Sistem Saraf  Otonom merupakan bagian susunan saraf yang didistribusikan ke otot polos dan kelenjar di seluruh tubuh yang mengurus perasaan viseral dan semua gerakan involunter reflektorik, seperti vasodilatasi-vasokonstriksi, bronkodilatasi-bronkokonstriksi, peristaltik, berkeringat, dll. Menurut definisi, sistem saraf ini seluruhnya merupakan sistem motorik dan bersifat otonomik yaitu sebagian besar fungsinya dilaksanakan dibawah sadar. Organ tubuh di rongga dada dan abdomen termasuk urogenital dan rectum dipersarafi oleh sistem otonom ini.
Peran susunan saraf otonom di dalam klinik akan kita jumpai di dalam :
1.      Kehidupan vegetatif, yaitu proses-proses yang memelihara pertumbuhan dan penyaluran bahan-bahan makanan dan sampah-sampahnya secara otomatis dan dikelola diluar kemauan kita.
2.      Perangai emosional
3.      proses neurohormonal
Susunan saraf otonom dibagi dalam bagian pusat dan tepi. Bagian pusatnya mencakup susunan limbik, hipotalamus dan jaras-jarasnya yang menghubungi kolumna intermedio lateralis medula spinalis. Bagian tepinya terdiri dari sepasang rantai neuro-neuron  yang dikenal sebagai ganglion paravertebrale serta juluran aferen dan eferen  yang bersambung dengan neuro-neuron yan berada di organ torakal, abdomen dan pelvis. Baik secara anatomik maupun fisiologik susunan saraf otonom dapat dibedakan dalam komponen simpatetik dan parasimpatetik.
Semua serabut preganglioner dari bagian saraf simpatetik mengeluarkan neurotransmiter acetylcholine, tetapi serabut saraf simpatetik postganglioner mengeluarkan neurotransmiter norepinephrine. Pengecualian dari neurotransmiter serabut saraf postganglioner simpatetik ialah serabut simpatetik yang mempersarafi  kelenjar keringat. Walaupun tergolong dalam kelompok simpatetik, neurotransmiter yang diproduksi serabut postganglionernya ialah acetylcholine.
Semua serabut parasimpatetik, baik yang pre maupun postgangliner, mengeluarkan neurotransmiter acetylcholine. Juga acetylcholine merupakan neurotransmiter serabut saraf postganglioner saraf simpatetik yang mempersarafi kelenjar keringat dan ujung saraf motorik perifer yang bersinaps di motor end plate.



Senin, 14 Desember 2009

SISTEM SARAF TEPI

Saraf Kranialis
Saraf kranialis terdiri dari 12 pasang yaitu :
  1. Nervus Olfactorius : Saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sensasi bau/ penghidu. Merupakan saraf kranialis yang terpendek.
  2. Nervus Opticus : Saraf ini berfungsi utnuk menghantarkan sensasi penglihatan
  3. Nervus Oculomotorius : Saraf ini mempersarafi otot yang berfungsi dalam gerakan bola mata dan mengangkat kelopak mata dan bersama nervus II mengatur besar kecilnya pupil
  4. Nervus Trochlearis : bersama nervus III dan nervus VI berfungsi mengatur gerakan bola mata
  5. Nervus Trigeminus : Saraf ini berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis
  6. Nervus Abduscens : berperan dalam mengatur gerakan bola mata
  7. Nervus Facialis : cabang motorik saraf ini mempersarafi  otot wajah. Saraf ini juga berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga mempersarafi kelenjar ludah sublingalis
  8. Nervus Vestibulocochlearis : Saraf ini berfungsi untuk pendengaran dan mengatur keseimbangan
  9. Nervus Glossopharyngeus : Serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus, serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani. Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis.
  10. Nervus Vagus : Bagian motorik dari nervus X ini menuju otot-otot palatum mole dan pharyng. Cabang para simpatik mempersarafi alat-alat viscera dada dan abdomen
  11. Nervus Acsesorius : Cabang eksterna atau spinalis mempersarafi otot-otot trapezius dan sternocleidomastoideus, sedangkan cabang interna bersama-sama dengan nervus IX, X ke otot-otot intrinsik laring.
  12. Nervus Hypoglossus : saraf ini mempersarafi  otot-otot intrinsik lidah





Saraf Spinalis

Saraf Spinalis terdiri dari 31 pasang saraf yang tersusun secara simetris masing-masing berasal dari medula spinalis melalui 2 buah radiks: radiks sensorik (dorsalis) dan motorik (ventralis). Saraf-saraf ini dibagi secara topografis menjadi 8 pasang saraf cervical (C 1-8), 12 torakal (T 1-12), 5 lumbal (L 1-5), 5 sacral (S 1-5) dan satu coccygeus (C). Neuron-neuron yang menyalurkan hantaran motorik pada bagian perjalanan terakhir yaitu di kornu anterior medula spinalis menuju  sel-sel otot skeletal dinamakan “Lower Motoneuron”. Lower Motoneuron  menyusun inti-inti radiks ventralis saraf spinalis.




 


Selasa, 24 November 2009

Anatomi Sistem Persarafan

SISTEM SARAF PUSAT (SSP)



OTAK (serebri)

      Otak merupakan bagian depan dari sistem saraf pusat yang mengalami perubahan dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh 3 selaput otak yang disebut meningen (duramater, arachnoid, dan piamater) dan berada di dalam rongga tengkorak.
Bagian-bagian otak:
Hemisferium serebri
Kedua hemisferium serebri, yang membentuk bagian otak yang terbesar, dipisahkan oleh fisura longitudinalisserebri yang dalam. Permukaan hemisferium serebri terdapat alur-alur atau parit-parit yang dikenal sebagai fissura dan sulcus. Bagian otak yang terletak di antara alur-alur ini dinamakan konvolusi atau gyrus. Fissura lateralis serebri (fissura Sylvii) memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis. 
Bagian-bagian serebri yang utama:
  1. Lobus Frontalis : Di sini terletak pusat pengatur gerakan di bawah sadar dari  otot-otot rangka pada sisi tubuh berlawanan, dan impuls saraf berjalan sepanjang akson sel saraf dalam traktus (jaras) kortikobulbaris dan kortikospinalis menuju nuklei nervus serebrospinalis. Lesi iritatif pada daerah tersebut dapat menyebabkan kejang, yang dimulai dengan kejang fokal dan kemudian meluas meliputi kelompok otot besar, gangguan kesadaran dan kelemahan atau paralisis konvulsi. Lesi destruktif pada daerah tersebut akan menghasilkan paresis kontralateral pada otot yang sesuai.
  2. Lobus Parietalis : Pada girus post sentralis terletak korteks proyeksi sensorik primer untuk penerimaan sensasi umum yang berasal dari radiatio thalamika dan membawa sensibilitas dari kulit, otot, sendi serta tendo pada sisi tubuh berlawanan.
  3. Lobus Occipitalis : Pada lobus ini terletak korteks reseptif visual (penglihatan)
  4. Lobus Temporalis : Pada gyrus temporalis  transversus terletak pusat penerimaan rangsang pendengaran
  5. Insula : Insula ini terbenam di dalam fissura lateralis serebri dan dapat diperlihatkan dengan memisahkan tepi fissura sebelah atas bawah.
  6. Rhinencephalon : Mencakup bagian-bagian yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius (penciuman/ penghidu)
DIENSEFALON
Bagian ini mencakup thalamus dengan korpus genikulatum, epitalamus, subthalamus dan hipotalamus. Thalamus merupakan struktur penentu bagi persepsi bebrapa tipe sensasi. Hipotalamus yang terletak di sebelah ventral thalamus dan membentuk lantai serta dinding inferior lateral dari ventrikel III. Kerusakan pada regio hipotalamus dapat menghasilkan berbagai macam gejala termasuk Diabetes Insipidus, Obesitas, Distrofi sexual, Somnolen, Kehilangan nafsu sex dan kehilangan pengendalian temperatur. 

MESENSEFALON
Merupakan bagian otak yang pendek dan terletak diantara pons dan hemisferium serebri. di sisi terletak nukleus saraf kranialis okulomotorius (n.III) dan troklearis (n.IV) yang berperan dalam gerakan bola mata. 

PONS
Terletak di sebelah ventral serebelum dan anterior medula. Pada pons ini terletak inti dari saraf kranialis trigeminus (n.V), abdusens (n.VI), fasialis (n.VII), dan vestibularis-koklearis (n.VIII). Lesi di daerah batang otak dapat menyebabkan gejala yang dapat dihubungkan dengan terlibatnya lintasan motorik dan sensorik yang melewati lesi tersebut, terutama dengan terlibatnya nuklei saraf kranialis yang berada dalam daerah lesi.  

MEDULA OBLONGATA
Merupakan bagian batang otak yang berbentuk pyramid diantara medula spinalis dan pons. Pada medula oblongata terletak nukleus saraf kranialis glossofaringeus (n.IX), vagus (n.X), assesorius (n.XI), dan hipoglossus (n.XII) 

SEREBELUM
Terletak pada fossa posterior tengkorak di belakang pons dan medulla, dipisahkan dengan serebrum yang berada dibagian superior oleh perluasan duramater yaitu tentorium serebeli. Fungsi serebelum ini antara lain mempertahankan posisi tubuh mengendalikan otot-otot antigravitasi dari tubuh, dan mengerem pada gerakan di bawah kemauan, terutama gerakan yang memerlukan pengawasan dan penghentian serta gerakan halus dari tangan.





SISTEM VENTRIKEL
Di dalam substansia otak terdapat suatu sistem komunikasi yang terdiri atas 4 buah rongga (ventrikel) yang terisi cairan serebrospinalis.

SISTEM PEREDARAN DARAH
Pada dasarnya sistem peredaran darah arteri ke otak terdiri 2 golongan yaitu: sepasang peredaran darah karotis pada bagian depan  dan vertebrobasilaris pada bagian belakang . Arteria karotis ini masuk ke dalam rongga tengkorak melalui kanalis karotikus dan kemudian bercabang menjadi arteria serebri media dan arteria serebri anterior. Arteria vertebralis cabang dari arteria subclavia memasuki otak melalui foramen magnum, di bagian dorsal batang otak menyatu menjadi arteria basilaris dan kemudian berakhir menjadi dua arteri serebri posterior. Pada dasar otak cabang-cabang dari keduanya membentuk anastomosis (hubungan) yang disebut Circulus Willisi. Pada peredaran darah balik (vena), aliran darah vena akan bermuara ke dalam sinus-sinus duramater, sinus merupakan saluran pembuluh darah yang terdapat di dalam struktur duramater. dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang mengalir ke otak ialah 50-60 ml per 100 gram otak permenit. Jadi untuk berat otak dewasa 1200-1400 gram diperlukan aliran darah 700-840 ml/menit 


 

Selasa, 03 November 2009

Apa dan mengapa otak kita

Otak, suatu organ didalam tubuh kita yang tertanam kuat dalam tempurung kepala kita, yang terdiri dari kira-kira seratus miliyar neuron atau sel saraf dimana antara sel saraf satu dengan lainnya terkoneksi melalui serabut saraf.
Otak, mengatur seluruh fungsi tubuh, mengendalikan seluruh aktivitas yang ada dalam tubuh, seperti denyut jantung, gerakan usus, gerakan pernafasan, penglihatan, penciuman, pendengaran, gerak anggota gerak, perilaku, emosi, makan, minum, sistem pembuangan dan masih banyak lagi. Melalui otaklah tercipta peradaban, seni, ilmu, bahasa, kepribadian, dan melalui otak pula terjadi peperangan, perpecahan, benci dan cinta.

Sungguh luar biasa Alloh SWT menciptakan otak kita, lalu masih adakah nikmat Alloh SWT yang kita ingkari?